Sabtu, 21 Juni 2025

Jadi Korban Banjir (part 1)

Senin, 12 Mei 2025 adalah libur hari besar keagamaan, hari di mana seharusnya bisa dimanfaatkan untuk beristirahat raga dan jiwa. Terlebih lagi pada tanggal 13 Mei cuti bersama.

Namun berbeda dengan harapan saya, 12 Mei lalu ternyata menjadi hari yang cukup menyedihkan. Musibah banjir datang membuat momen liburan menjadi tidak menyenangkan.

Pada pagi hari, hujan turun dengan deras. Intuisi saya mengatakan hujan kali ini terasa lebih dahsyat dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Namun sama sekali tidak ada kekhawatiran.

Sekitar pukul 8 atau 9, anak saya minta untuk disuapi saat sarapan. Hujan masih derasnya turun. Sampai akhirnya genangan air masuk ke dalam rumah setinggi mata kaki. Perasaan menjadi sedikit lega karena hujan berhenti walaupun air sudah masuk ke dalam rumah.

Anehnya, meski hujan sudah berhenti, tinggi air justru semakin naik. Warnanya juga keruh kuning kecokelatan.

Sampai pada sekitar pukul 14.30 air semakin tinggi. Sudah hampir mencapai lutut orang dewasa. Istri saya  yang semakin khawatir akhirnya mengajak kami untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Dengan menggendong anak balita saya, bersama istri yang membawa bungkusan berisi baju kami mengungsi ke rumah tetangga yang punya rumah dua lantai.

Sedikit lega karena anak dan istri sudah aman, saya kembali ke rumah untuk membantu ayah dan adik di rumah. Cerita tentang menjadi korban banjir ini akan saya lanjutkan di part selanjutnya. Doakan semoga gak ada banjir lagi, ya.... 🙂
Untuk berkomenatr melalui Mastodon atau platform ActivityPub/Fediverse lainnya silakan search akun: @[email protected]

Comments

Untuk berinteraksi/berkomentar menggunakan mastodon atau protocol ActivityPub lainnya, silakan search akun: @[email protected]
EmoticonEmoticon