Bulan Juni adalah akhir tahun ajaran. Untuk seorang tenaga kependidikan, akhir tahun ajaran bisa jadi waktu yang sangat sibuk ataupun sebaliknya, waktu yang mulai luang.
Beruntungnya aku, aku mendapatkan waktu luang di akhir tahun ajaran ini. Tidak seperti dulu, saat masih jadi tenaga administrasi, kali ini waktu yang tersedia jauh lebih luang.
Kebetulan yang cukup menyenangkan, di mana akhir tahun ajaran bersamaan dengan liburan Hari Raya Idul Adha. Waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga.
Sejauh pengamatanku, beberapa anggota keluarga sebenarnya belum benar-benar libur. Namun kami semua menyempatkan untuk liburan bersama-sama.
Destinasi wisata yang kami datangi kali ini adalah sebuah pantai. Bukan hanya sekadar pantai, pantai ini juga terdapat tempat menginap berupa guest house dan glamping. Nama tempat ini adalah Coconut Beach, yang terletak di Samboja, Kutai Kartanegara.
Kami sekeluarga menginap di beberapa tenda glamping. Kami memilih tenda glamping sebagai tempat menginap agar lebih leluasa dan lebih mudah berkegiatan dan berinteraksi di sekitar pantai.
Fasilitas yang ada di Coconut Beach ini terbilang cukup lengkap. Di Coconut Beach ada restoran, musholla, dan juga kamar mandi umum yang cukup untuk semua pengunjung.
Suasana di malam hari |
restoran |
musholla Coconut Beach |
Suasana di Coconut Beach sangat tenang dan menyegarkan pikiran. Jalan menuju lokasi glamping dari pintu gerbang sangat asri karena lingkungannya yang bersih dan terdapat pohon yang membuatnya jadi rindang. Ketenangan juga sangat terasa di Coconut Beach. Mungkin karena Coconut Beach adalah private beach, di mana pengunjungnya hanyalah orang-orang yang menginap di situ. Coconut beach juga terletak agak jauh dari pemukiman warga, sehingga tidak banyak kebisingan.
Pohon kelapa Coconut Beach |
Pantainya juga lumayan asik. Pasirnya yang landai dan ombak tidak terlalu besar, sehingga cukup aman untuk bercengkrama bersama keluarga.
Pemandangan dari arah pantai |
Ombak kecil pantai Cococnut Beach |
Suasana pantai Coconut Beach |
Walau cukup menyenangkan, ada sedikit kekurangan pada pantainya. Pasir pantai terasa seperti bercampur dengan lumpur, sehingga terasa sedikit amblas ketika kaki menginjak. Jangankan pasir yang di dalam air, pasir yang basah walau tidak terendam air pun juga terasa sedikit amblas. Mungkin karena pantai ini terletak agak dekat dengan muara/teluk Muara Jawa, sehingga endapan lumpur dari muara sungai tersapu sampai ke pantai.
Selain pasir yang bercampur dengan sedikit lumpur, kekurangan lainnya adalah adanya sedikit sampah di sekitar bibir pantai. Namun ini bukanlah hal yang jadi deal breaker, mengingat hampir semua pantai di dekat kota juga seperti itu.
Selfie secukupnya |
sah asri sekali mas tempatnya. Cocok banget ini buat refreshing dan sekadar menghilangkan penat 🔥😍
BalasHapustempatnya asiik....
BalasHapusThank you for sharing
Ohhh mas tinggalnya di Kalimantan yaaa. Ini tempat yg aku belum pernah datangin semua kotanya. Menarik juga tempat glampingnya mas. Deket laut, biasanya kalo malam dingin, tp siang panas 😄. Pengalaman pas tinggal di Aceh Deket laut juga.
BalasHapusSuka kalo pantainya pribadi begini. Hanya bisa diakses Ama tamu hotel. Jadi ga rame dan seharusnya lebih bersih.