Minggu, 01 Desember 2024

FHI: Nasi Bakar

FHI: Nasi Bakar

FHI: Nasi Bakar

Ini adalah foto nasi bakar yang aku makan pada tanggal 26 November lalu.

Hari itu, para orang tua siswa yang tergabung dalam Komite mengadakan perayaan Hari Guru. Nasi bakar ini adalah salah satu hidangan yang disajikan pada acara ini. Sayur urap gak termasuk, ya. Sayur urap aku ambil dari pinggir nasi tumpeng... 😜

Aku gak tahu dari mana aslanya kuliner nasi bakar. Apakah nasi bakar adalah produk kuliner salah satu daerah di Indonesia, adaptasi dari kuliner luar, ataukah kreasi orang Indonesia di masa moderen. Aku cuma pernah lihat nasi bakar dari acara kuliner di tv tanpa adanya penjelasan tenang asal-usulnya.

Kalau teman-teman ada yang tahu, silakan tulis di kolom komentar, ya... 😉

Selasa, 26 November 2024

Film Komedi tentang Pemilu

Film Komedi tentang Pemilu

Besok, 27 November 2024, sebagian besar wilayah di Indonesia melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak. Sebuah momen pesta demokras kedua terbesar setelah pemilu legislatif dan presiden.

© Warner Bross

Ngomong-ngomog soal pemilihan, aku jadi ingat dua buah film bertema pemilihan yang pernah aku tonton. Kedua film ini bergenre komedi.

1. Election (1999)
Kisah pemilihan Student President (semacam Ketua OSIS kalau di Indonesia)
Election (1999), disutradarai oleh Alexander Payne, adalah sebuah film komedi satir yang mengisahkan pemilihan ketua siswa di sebuah SMA di Omaha, Nebraska, yang menjadi kacau karena campur tangan seorang guru.
© Paramount Pictures

Tracy Flick (Reese Witherspoon) adalah seorang siswa ambisius yang mencalonkan diri untuk menjadi ketua OSIS. Dia bertekad untuk menang tanpa hambatan, tetapi kehidupannya berubah ketika Jim McAllister (Matthew Broderick), seorang guru, mencoba menggagalkan jalannya. Jim merasa bahwa Tracy terlalu agresif dan manipulatif, sehingga ia mendorong siswa populer dan atletis, Paul Metzler (Chris Klein), untuk ikut bersaing.

Hal ini memperumit situasi ketika adik perempuan Paul, Tammy Metzler (Jessica Campbell), juga ikut mencalonkan diri, tetapi dengan agenda yang berbeda: dia ingin membubarkan OSIS. Dinamika persaingan ini menciptakan berbagai konflik yang lucu, dramatis, dan penuh ironi.

Film ini menggambarkan ambisi, moralitas, dan kompleksitas kehidupan sekolah dengan humor gelap dan komentar sosial yang tajam. Dengan akhir cerita yang penuh kejutan, Election menunjukkan konsekuensi dari keputusan impulsif dan ambisi berlebihan.

2. The Campaign (2012)
The Campaign (2012) adalah film komedi politik yang dibintangi oleh Will Ferrell dan Zach Galifianakis, disutradarai oleh Jay Roach. Film ini menyajikan sindiran tajam tentang dunia politik Amerika Serikat melalui humor yang kocak dan absurd.

Cam Brady (Will Ferrell), seorang anggota Kongres yang arogan dan tidak kompeten, telah lama memegang kekuasaan tanpa tantangan di distrik kecilnya di North Carolina. Namun, skandal yang mencoreng reputasinya membuat dua pengusaha kaya, bersaudara Motch (Dan Aykroyd dan John Lithgow), memutuskan untuk mendukung kandidat baru yang lebih mudah mereka kendalikan.

Mereka merekrut Marty Huggins (Zach Galifianakis), seorang direktur pusat pariwisata yang lugu dan eksentrik, untuk mencalonkan diri melawan Cam. Awalnya, Marty tampak tidak cocok sebagai kandidat, tetapi dengan bantuan tim kampanye profesional, ia perlahan menjadi ancaman serius bagi Cam.

Kampanye ini berubah menjadi perang kotor, dengan keduanya menggunakan segala cara, mulai dari iklan negatif hingga sabotase pribadi, demi memenangkan pemilu. Sepanjang film, konflik keduanya mengungkap ironi dan absurditas dunia politik, termasuk korupsi, manipulasi media, dan pengaruh uang dalam pemilu.

Pada akhirnya, di tengah kekacauan, Cam dan Marty belajar pentingnya integritas dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan mereka demi rakyat yang mereka wakili.

The Campaign adalah film yang menghibur dengan kritik sosial tajam, menggambarkan politik sebagai dunia yang sering absurd dan penuh intrik.

Kalau ada film tentang pemilihan yang seru, silakan tambahkan melalui kolom komentar, ya...

Senin, 18 November 2024

FHI: Vanilla Sky

FHI: Vanilla Sky


Suatu sore di tahun 2017, aku sedang duduk menunggu waktu maghrib. Pemandangan langit hari itu lumayan bagus. Langsung saja foto kemudian aku post di facebook.

Tidak ada kenangan yang berkesan. Aku sendiri tdak akan ingat kalau tidak diingatkan oleh facebook atau google photos.

Aku baru tahu akalu pemandangan seperti ini disebut Vanilla Sky. Saat di mana matahari memancarkan warna kemerahan, sementara langut masih berwarna biru. Sebuah kombinasi yang memunculkan warna keunguan.

Sabtu, 16 November 2024

Aku gak diajak.... 🙄😜

Aku gak diajak.... 🙄😜

Saat National Geogrphic Channel masih ada, aku suka banget nontoninnya. Dokumenternya memang bagus-bagus. Bukan hanya menambah wawasan, tapi juga menghibur.


Photo by RDNE Stock project:
https://www.pexels.com/photo/close-up-view-of-man-texting-on-phone-10376167/

Salah satu dokumenter yang aku sukai adalah serial Apocalypse: The Second World War. Sesuai judulnya, dokumenter ini membahas jalannya Perang Dunia Kedua, terutama pertempuran-pertempuran di Eropa.

Selain serial Apocalypse, ada juga beberapa serial lain yang membahas Perang Dunia II, tetapi masih menggunakan footage dari serial Apocalypse.

Ada satu hal yang cukup membekas diingatanku. Narator menyebutkan bahwa, salah satu corak kepemimpinan Sang Pemimpin (Bapak Kumis itu), adalah memecah belah informasi dalam rantai komando (sayangnya aku lupa pada episode yang mana).

Jadi, seorang perwira lapangan tidak akan diberikan informasi secara utuh tentang apa yang menjadi rencana besar mereka. Si Perwira Lapangan hanya akan diberi tahu tentang tugasnya saja. Tujuannya adalah agar ia fokus pada tugasnya, dan apabila ada kemungkinan dia berkhianat, maka dia tidak akan dengan mudah menghancurkan dari dalam.

Tdak pernah kuduga, ini terjadi pada diriku...
Awokwokwowokwok...

Jadi, selama ini ternyata pimpinan menerapkan hal tersebut di atas dalam bentuk WA Group. Dalam satu instansi ini, ada beberapa group yang dibuat oleh pimpinan. Satu atau beberapa group ini tidak ada aku dan beberapa orang lain di dalamnya.

Awalnya, aku pikir group ini dibuat dalam rangka komunikasi salah satu event. Aku baru tahu ternyata dalam group ini pimpinan masih aktif memberikan instruksi-instruksi harian yang tidak ada hubungannya dengan event yang sudah dijalani itu.

Aku sih, oke aja ya... Selama hal ini gak menggangguku, tapi yang pasti informasi ini bikin aku bergumam dalam hati, "Ooooh, Ternyata begitu,.... " 😄

Selasa, 12 November 2024

Pengen Ganti Domain 😟

Pengen Ganti Domain 😟

Dua buah website yang aku kelola punya waktu jatuh tempo yang hampir bersamaan, yaitu di akhir November dan awal Desember. Jadi, pengeluaran untuk perpanjang domain juga akan bersamaan.

Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/blog-letters-on-brown-wood-262508/


Gak seperti dulu, di awal bikin web/blog aku masih jomblo. Mikirin pengeluaran hampir sama susahnya dengan mikirin buang upil. Sekarang udah punya keluarga, pos pengeluaran keluarga adalah prioritas. Ditambah lagi aku juga gak punya penghasilan tambahan, bahkan penghasilan turun karena pindah tempat kerja. Apalagi harga domain .com sekarang hampir dua kali dibandingkan dengan saat bikin dulu.

Kadang, ada pikiranku untuk mengganti domain my.id saja. Harga registrasinya sangat murah, gak sampai 20 ribu rupiah. Perpanjangannya pun juga hanya sekitar 20 ribuan.

Tapi kalau diingat-ingat lagi, rasanya sayang juga mengganti alamat web yang udah berusia belasan tahun ini. Belum lagi aku juga punya beberapa email yang menggunakan domain name ini..

Ahh... Rasanya jadi bingung...

Semoga saja ke depannya bisa mempertahankan domain-domain ini...

Rabu, 23 Oktober 2024

FHI: Telur Asin

FHI: Telur Asin

Telur asin ini adalah hasil karya siswa pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kewirausahaan. Kebetulan saya ditunjuk sebagai salah satu pendamping kelompok.
Telur asin ini dibuat dengan metode perendaman. Saya sendiri baru tahu kalau produksi telur asin dapat dilakukan dengan metode perendaman. Selama ini, saya cuma tahu metode penguburan baik dengan abu maupun dengan gerusan batu bata.


Sabtu, 06 Juli 2024

Glamping Asik di Coconut Beach Samboja

Glamping Asik di Coconut Beach Samboja

Glamping Asik di Coconut Beach Samboja



Bulan Juni adalah akhir tahun ajaran. Untuk seorang tenaga kependidikan, akhir tahun ajaran bisa jadi waktu yang sangat sibuk ataupun sebaliknya, waktu yang mulai luang.
Beruntungnya aku, aku mendapatkan waktu luang di akhir tahun ajaran ini. Tidak seperti dulu, saat masih jadi tenaga administrasi, kali ini waktu yang tersedia jauh lebih luang.
Kebetulan yang cukup menyenangkan, di mana akhir tahun ajaran bersamaan dengan liburan Hari Raya Idul Adha. Waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga.
Sejauh pengamatanku, beberapa anggota keluarga sebenarnya belum benar-benar libur. Namun kami semua menyempatkan untuk liburan bersama-sama.
Destinasi wisata yang kami datangi kali ini adalah sebuah pantai. Bukan hanya sekadar pantai, pantai ini juga terdapat tempat menginap berupa guest house dan glamping. Nama tempat ini adalah Coconut Beach, yang terletak di Samboja, Kutai Kartanegara.

Kami sekeluarga menginap di beberapa tenda glamping. Kami memilih tenda glamping sebagai tempat menginap agar lebih leluasa dan lebih mudah berkegiatan dan berinteraksi di sekitar pantai.
Fasilitas yang ada di Coconut Beach ini terbilang cukup lengkap. Di Coconut Beach ada restoran, musholla, dan juga kamar mandi umum yang cukup untuk semua pengunjung.
Suasana di malam hari

restoran

musholla Coconut Beach


Suasana di Coconut Beach sangat tenang dan menyegarkan pikiran. Jalan menuju lokasi glamping dari pintu gerbang sangat asri karena lingkungannya yang bersih dan terdapat pohon yang membuatnya jadi rindang. Ketenangan juga sangat terasa di Coconut Beach. Mungkin karena Coconut Beach adalah private beach, di mana pengunjungnya hanyalah orang-orang yang menginap di situ. Coconut beach juga terletak agak jauh dari pemukiman warga, sehingga tidak banyak kebisingan.
Pohon kelapa Coconut Beach

Pantainya juga lumayan asik. Pasirnya yang landai dan ombak tidak terlalu besar, sehingga cukup aman untuk bercengkrama bersama keluarga.
Pemandangan dari arah pantai

Ombak kecil pantai Cococnut Beach

Suasana pantai Coconut Beach


Walau cukup menyenangkan, ada sedikit kekurangan pada pantainya. Pasir pantai terasa seperti bercampur dengan lumpur, sehingga terasa sedikit amblas ketika kaki menginjak. Jangankan pasir yang di dalam air, pasir yang basah walau tidak terendam air pun juga terasa sedikit amblas. Mungkin karena pantai ini terletak agak dekat dengan muara/teluk Muara Jawa, sehingga endapan lumpur dari muara sungai tersapu sampai ke pantai.
Selain pasir yang bercampur dengan sedikit lumpur, kekurangan lainnya adalah adanya sedikit sampah di sekitar bibir pantai. Namun ini bukanlah hal yang jadi deal breaker, mengingat hampir semua pantai di dekat kota juga seperti itu.
Selfie secukupnya


Selasa, 02 Juli 2024

Ke Taman Gubang (II)

Ke Taman Gubang (II)

Ke Taman Gubang (II)

Dengan alasan yang hampir mirip seperti pada kunjungan pertama, kami mengunjungi Taman Gubang lagi pada tanggal 10 mei 2024 lalu. 

Kali ini, dengan cuaca yang lebih cerah, kami juga menumpang di gubang (perahu) yang disediakan di Taman Gubang.
Sebelum perahu berangkat
Oh, iya. Pada tulisanku yang dulu, aku menuliskan bahwa biaya naik gubang adalah Rp120.000,-. Ternyata aku salah. Biaya yang diperlukan hanya Rp100.000,-
Bermain di atas atap perahu
Tidak banyak informasi tambahan yang aku dapatkan di kunjungan kami yang kedua ini, Kalau ada yang mau informasi mengenai Taman Gubang, sepertinya lebih baik kalau baca tulisanku yang dulu. Jadi di blogpost kali ini silakan lihat foto-fotonya saja ya... Hehe... 😁

Senja


Nelayan mencari ikan
Melihat senja

Jumat, 21 Juni 2024

Kartu yang Tak Pernah Datang

Kartu yang Tak Pernah Datang

Waktu baru-barunya menggeluti postcrossing, aku semangat sekali mantengin grup postcrossing di facebook, baik yang Indonesia maupun yang luar negeri. Rasanya senang sekali membaca cerita keseruan dan juga melihat kartu pos-kartu pos yang mereka dapatkan dari penjuru dunia.

Ms Wahyudi (?)


Sesekali, ada anggota yang memberikan giveaway kartu pos yang mereka kirimkan. Biasanya akan banyak sekali yang ikutan untuk mendapatkan kiriman kartu pos tersebut.

Suatu ketika, seseorang di grup Postcrossing Indonesia mengadakan giveaway kartu pos dari Jepang. Anggota tersebut sepertinya adalah orang Jepang yang pandai berbahasa Indonesia.

Karena ikut undian gak perlu effort, hanya perlu tulis komentar 'mau', aku pikir gak ada ruginya mencoba ikutan. Eh, ternyata malah dapat. Rasanya lumayan gembira saat itu.

Bapak dari Jepang ini kirim message di facebook, isinya minta alamat pos dan juga alamat email. Langsung aku kasih aja deh..

Beberapa hari kemudian, Bapak ini mengirim email ke aku, yang isinya menyatakan kalau kartu pos giveaway-nya sudah siap dikirimkan. Di email itu juga dilampirkan gambar hasil pindai kartu pos yang dikirimkan ke alamatku. Itu gambarnya aku tampilkan di atas.

Umumnya, kartu pos dari luar negeri akan sampai ke Indonesia dalam waktu satu bulan. Untuk negara sesama Asia bahkan ada yang kurang dari satu bulan. Namun kartu pos yang ditujukan ke alamatku ini tidak sampai hingga saat ini. 😢

Memang sangat besar resiko bagi selembar kertas untuk hilang, apabila kertas itu 'traveling' menjelajah dunia. Di antara hiruk pikuk dan besarnya logistik yang mungkin ikut terbang bersama kertas itu, sangat besar kemungkinan kartu pos ini terselip atau hilang.

Selain terselip atau hilang, yang juga mungkin terjadi adalah petugas pos meremehkan kartu pos. Di era komunikasi elektronik yang serba instan seperti sekarang, boleh dibilang, prangko dan pengiriman surat berprangko hanyalah bisnis 'simbolis' bagi perusahaan pos di berbagai negara. Tidak heran kalau ternyata petugas pos mengabaikan kartu pos-kartu pos yang ada di kantornya. Aku sendiri mengalami pengalaman serupa di mana aku mengrimkan kartu pos resmi postcrossing ke luar negeri (Russia) yang juga tidak sampai ke alamat tujuannya.

Nah, itulah sedikit pengalamanku dalam dunia postcrossing, sebuah hobi yang sementara ini tidak kujalani lagi karena terasa lumayan mahal... Hehe.. 😁

Bagi teman-teman pembaca sekalian yang ingin membaca pengalamanku di dunia postcrossing, silakan klik label postcrossing di bawah judul tulisan ini.

Minggu, 12 Mei 2024

Minggu, 05 Mei 2024

Upgrade Laptop 2024

Upgrade Laptop 2024

Bulan Maret lalu, laptopku ini akan berusia tujuh tahun. Sebuah titik usia di mana tidak lagi tergolong muda untuk sebuah laptop di zaman sekarang. Usia yang sudah mulai mengkhawatirkan untuk barang elektronik yang dipakai untuk bekerja harian.
Sebenarnya, aku hampir tidak punya keluhan terhadap laptopku ini. Satu-satunya hal yang sangat menggangguku adalah bahwa suara speaker laptop ini sangat kecil. Lebih kecil dari kebanyakan laptop yang pernah aku temui.
Walau tidak ada keluhan, aku khawatir dalam beberapa bulan atau tahun ke depan laptop ini akan tidak optimal penggunaannya. Hal ini terjadi karena (saat itu) laptopku ini masih menggunakan sistem operasi Windows 7
Harddisk sudah dilepas
Demi mengoptimalkan kinerjanya, aku memutuskan untuk mengupgrade storage laptopku ini. Aku memutuskan untuk mengganti harddisk dengan SSD. Harddisk yang lama tetap akan aku gunakan sebagai file storage, sedangkan SSD untuk instalasi OS.
SSD sudah dipasang
Karena tidak ada slot M.2 atupun NVME, tentu satu-satunya SSD yang bisa digunakan adalah SSD SATA, yang form factor-nya sama persis sepert harddisk 2,5 inch.
Aku memutuskan untuk beli SSD merk Adata ini karena menurut beberapa ulasan, SSD ini cukup baik dengan harga yang cukup terjangkau.
Ada sedikit kendala saat akan meng-install OS Windows 11. USB bootabel yang dibuat dengan rufus hanya dapat berjalan pada partisi GPT dengan UEFI only. Bila ingin menggunakan legacy bios, harus menggunakan jenis partisi MBR. Selain itu, flashdisk yang aku gunakan sepertinya juga punya kualitas yang buruk.
Aku memutuskan untuk mengganti flashdisk. Selain flashdisk, aku juga mengganti bootable maker dengan Universal USB Installer/pendrivelinux. Alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Setelah beberapa menit akhirnya laptopku ini berhasil upgrade storage SSD dan juga upgrade OS ke Windows 11.

Selasa, 23 April 2024

Sabtu, 17 Februari 2024

Manuskrip #001: Tulisan Tangan

Manuskrip #001: Tulisan Tangan

Sebelum masuk ke inti tulisan, aku perlu jelaskan sesuatu dulu.
Jadi, tadi aku dapat ide untuk mengunggah tulisan-tulisan dan coretan-coretan yang pernah aku buat di buku catatanku. Mungkin satu saat buku-buku ini hilang atau musnah, tapi tulisanku bisa bertahan lebih lama dalam bentuk digital.
Ide ini muncul ketika aku sedang semangat lagi untuk coret-coret menggunakan fountain pen. Saat buka-buka coretan, ketemu tulisan tanganku yang isinya, walau gak bagus, tapi lumayan rapi strukturnya. Jadi aku wujudkan dokumentasi coretanku ini dalam tag manuskrip ini.

20 November 2022
Sejauh yang aku ingat, aku memulai belajar menulis di usia yang cukup awal dibandingkan anak sebayaku. Di usia tiga tahun (bahkan mungkin kurang), aku mulai belajar menulis menggunakan pensil atau ballpoint pen.
Cukup jelas ingatanku, aku belajar menulis menggunakan sebuah pensil dan buku belajar menulis saat aku bahkan belum masuk TK. Buku berwarna merah muda itu berisi kalimat-kalimat sederhana dan juga panduan untuk menirunya.
Mungkin karena memori yang cukup membekas itu, aku jadi suka menulis di buku tulis sampai saat ini. Pagi hari yang tenang, di saat bahkan matahari belum bersinar terlalu terang, adalah waktu yang sangat nyaman bagiku untuk menulis.


 

 

Sabtu, 10 Februari 2024

Jumat, 02 Februari 2024

Wisata Taman Seri Tenggarong

Wisata Taman Seri Tenggarong

Wisata Taman Seri Tenggarong

Liburan akhir tahun lalu kami gunakan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Kali ini, obyek wisata yang kami datangi adalah Taman Seri. Sebuah taman wisata Kolam renang di Tenggarong yang terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang.

Bila berangkat dari arah kota Tenggarong, tidak sulit menemukan lokas Taman Seri ini. Arah yang perlu dituju sama seperti arah menuju Taman Gubang. Namun, jaraknya tidak sejauh Taman gubang. Mungkin kurang dari setengah jaraknya.
Tidak banyak atraksi wisata yang ada di Kolam renang tenggarong Taman Seri. Hanya ada koam renang, gazebo, dan warung makanan. Luas wilayahnya pun terbilang tidak luas.
Sejauh pengamatan saya, sepertinya Taman Seri sama halnya dengan Taman Gubang, adalah sebuah danau buatan bekas tambang batu bara. Yang membedakannya dengan Taman Gubang adalah danau di Taman Seri belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pariwisata. Hanya ada sebuah perahu dan sebuah sepeda air di danau tersebut
Secara umum, pengalaman saya mengunjungi Taman Seri tidaklah mengecewakan. Walau atraksi wisatanya masih minim, lokasi yang dekat dan harga yang terjangkau cukup setimpal dengan apa yang kita dapatkan. Biaya parkir yang murah, tiket masuk juga murah menjadikan kita tidak ragu untuk kembali menikmati suasana di Taman Seri. Selain itu, tidak ada biaya tambahan untuk menikmati fasilitas seperti kamar mandi/toilet dan kolam renang, Biaya tambahan hanya dibutuhkan apabila kita menyewa gazebo di Taman Seri.