Manuskrip #001: Tulisan Tangan
Sebelum masuk ke inti tulisan, aku perlu jelaskan sesuatu dulu.
Jadi, tadi aku dapat ide untuk mengunggah tulisan-tulisan dan coretan-coretan yang pernah aku buat di buku catatanku. Mungkin satu saat buku-buku ini hilang atau musnah, tapi tulisanku bisa bertahan lebih lama dalam bentuk digital.
Ide ini muncul ketika aku sedang semangat lagi untuk coret-coret menggunakan fountain pen. Saat buka-buka coretan, ketemu tulisan tanganku yang isinya, walau gak bagus, tapi lumayan rapi strukturnya. Jadi aku wujudkan dokumentasi coretanku ini dalam tag manuskrip ini.
20 November 2022Sejauh yang aku ingat, aku memulai belajar menulis di usia yang cukup awal dibandingkan anak sebayaku. Di usia tiga tahun (bahkan mungkin kurang), aku mulai belajar menulis menggunakan pensil atau ballpoint pen.Cukup jelas ingatanku, aku belajar menulis menggunakan sebuah pensil dan buku belajar menulis saat aku bahkan belum masuk TK. Buku berwarna merah muda itu berisi kalimat-kalimat sederhana dan juga panduan untuk menirunya.Mungkin karena memori yang cukup membekas itu, aku jadi suka menulis di buku tulis sampai saat ini. Pagi hari yang tenang, di saat bahkan matahari belum bersinar terlalu terang, adalah waktu yang sangat nyaman bagiku untuk menulis.