April 2015 - @dnwahyudi

Cari Apapun di Sini

Journal Tour 3: Bergeser 0

Journal Tour 3: Bergeser

Kamis, 19 Februari 2015, hari ketiga di Bandung, setelah perjalanan yang sangat menyenangkan ke Tangkuban Perahu dan Ciater.

Pada hari ketiga ini, tidak banyak agenda rombongan kami. Kali ini lokasi yang kami kunjungi hanyalah Pasar Baru Bandung mengingat bahwa siang harinya kami harus bertolak menuju Jakarta.

Seperti pasar di tengah kota pada umumnya, Pasar Baru di kota Bandung benar-benar ramai. Bus rombongan kami harus parkir agak jauh dari pasar, tepatnya di sekitar lingkungan Stasiun kereta Bandung, Jl. Satsiun Timur (Kalau gak salah, jalan Stasiun Timur ini yang menjadi sumber nama band terkenal ST12).
Di depan stasiun kereta ada objek yang lumayan menarik, yaitu sebuah lokomotif tua yang aku perkirakan berasal dari abad ke-19. Sayang, aku gak sempat mengambil foto atau berfoto di depan lokomotif itu karena rombongan langsung menuju pasar. Aku agak takut memsiahkan diri dari rombongan karena lingkungannya yang sangat ramai.

Tidak banyak yang aku lakukan di Pasar Baru, hanya lihat-lihat dan mengawal Bapak-bapak yang sedang berbelanja. Mau keliling dan menawar, tapi kondisi kurang fit karena masih jetlag.

Akhirnya pada pukul 12 siang, kami langsung meluncur menuju Jakarta. Rombongan gak sedikit tergesa-gesa karena khawatir jalan menuju Jakarta ramai mengingat keesokan harinya adalah hari libur nasional (perayaan Imlek). Untungnya kekhawatiran itu tida terjadi.

Berbeda dengan perjalanan Jakarta-Bandung sebelumnya, perjalanan sebaliknya kali ini bisa sedikit aku nikmati. Karena perjalanan dilakukan pada siang hari, pemandangan bisa terlihat dengan jelas dan kali ini juga kondisi fisik sedikit agak lebih baik daripada sebelumnya.

Akhirnya, sekitar pukul 17, rombongan kami sampai di hotel di daerah Mangga Dua Jakarta. Aku agak excited dengan lingkungan hotel yang kami tempati karena lokasinya yang tidak jauh dari mall.

Aku berencana untuk berkeliling lingkungan sekitar hotel yang banyak mallnya itu pada malam hari. Sayangnya, rencana itu terhambat karena serangan sakit kepala. Mungkin, sakit kepala ini datang karena kelelahan perjalanan. Akhirnya aku Cuma bisa tidur sambil menahan sakit kepala di hotel. Untungnya jaringan internet hotel lumayan kencang. Kekecewaan jadi sedikit terobati karena internet yang lancar.
Nonton Pameran 0

Nonton Pameran

Pertengahan bulan April ini baru saja dilaksanakan pameran Kaltim Fair. Siapa pun penyelenggaranya, nampaknya kurang gencar dalam berpromosi. Aku yang hampir setiap hari mondar-mandir di lingkungan Kecamatan Samarinda Kota saja terlambat tahu tentang pameran ini, apalagi warga yang tinggal di pinggiran kota Samarinda. Mungkin Pemprov atau Dinas Pariwisata harus menggunakan jasa blogger seperti saya untuk mempromosikan kegiatan semacam ini di masa yang akan datang.

Singkong Beneran

Singkong-singkongan

Di Samarinda, sering banget yang namanya pameran. Samarinda Expo, Samarinda Fair, Kaltim Expo, Kaltim Fair apalah namanya. Yang pasti, (seingatku) setidaknya ada dua pameran rutin di Samarinda yang menggunakan nama “Samarinda” atau “Kaltim” gitu. Belum lagi pameran buku dan pameran lainnya yang diadakan saat peringatan hari-hari penting.

Sebagai anak rumahan yang haus akan pengetahuan dunia luar, :hehe: aku jadi penasaran juga dengan berbagai macam pameran itu. Jadi, aku memutuskan untuk mengunjungi salah satu pameran itu pertengahan tahun lalu.

Karena masih jomblo, (kasihan) aku ngajak gerombolan si Berat untuk menemaniku nonton pameran. Ternyata isisnya cuma begitu saja. Cuma ada booth pemerintah daerah dan instansi-instansinya. Tau begini mending nongkonrong di markas aja, nonton film.

Di sebelah kanan ini adalah foto kepala mumi buaya. Mumi buaya-nya yang di meja, lho ya.. Bukan yang pakai baju batik. Kalau yang pakai baju batik itu kemungkinana buaya darat hidup. Hihihihi.. Maaf, Pak. Becanda…

Ada juga yang kreatif banget menghias booth-nya seperti di sebelah kiri ini. Kalau gak salah, ini booth Dinas Peternakan.

Masih banyak lagi hal bisa ditemukan (walau isinya cuma begitu saja). Sayangnya gak bawa kamera yang bagus, semua foto ini diambil menggunakan kamera ponsel. Waktu itu juga gak kepikiran bawa kamera buat nambah-nambah koleksi foto di blog ini. Ngambil foto terjadi secara spontan.

Semoga para penyelenggara pameran-pameran yang dilaksanakan di masa yang akan datang mau mengajak aku buat mempromosikan kegiatan mereka di blogku yang tak seberapa ini… Hihihih… 🙂

Oleh Tanpa Nama 0

Oleh Tanpa Nama

Waktu buka-buka tempat pensil, nemuin sebuah benda yang lumayan menarik. Cukup menarik, sampai-sampai (dulu waktu dikasih) rasanya sayang banget, takut rusak kalau dipakai.

Entah siapa yang memberikan gantungan kunci ini padaku. Aku benar-benar sudah lupa siapa yang memberikannya. Aku sudah bertanya-tanya ke sana ke mari kepada beberapa teman, tapi tidak ada yang mengakuinya…

Gantungan Kunci Batu Akik
Jadi, postingan kali ini juga sekalian sebagai pencarian. Bagi siapa saja yang merasa pernah memberikan oleh-oleh tanpa nama ini padaku, ayo deh… lebih baik mengaku sekarang.. 🙂

Related Post

Tulisan Terbaru

Glamping Asik di Coconut Beach Samboja

Bulan Juni adalah akhir tahun ajaran. Untuk seorang tenaga kependidikan, akhir tahun ajaran bisa jadi waktu yang sangat sibuk ataupun sebali...

Ad Placement