Selasa, 26 November 2024

Film Komedi tentang Pemilu

Film Komedi tentang Pemilu

Besok, 27 November 2024, sebagian besar wilayah di Indonesia melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak. Sebuah momen pesta demokras kedua terbesar setelah pemilu legislatif dan presiden.

© Warner Bross

Ngomong-ngomog soal pemilihan, aku jadi ingat dua buah film bertema pemilihan yang pernah aku tonton. Kedua film ini bergenre komedi.

1. Election (1999)
Kisah pemilihan Student President (semacam Ketua OSIS kalau di Indonesia)
Election (1999), disutradarai oleh Alexander Payne, adalah sebuah film komedi satir yang mengisahkan pemilihan ketua siswa di sebuah SMA di Omaha, Nebraska, yang menjadi kacau karena campur tangan seorang guru.
© Paramount Pictures

Tracy Flick (Reese Witherspoon) adalah seorang siswa ambisius yang mencalonkan diri untuk menjadi ketua OSIS. Dia bertekad untuk menang tanpa hambatan, tetapi kehidupannya berubah ketika Jim McAllister (Matthew Broderick), seorang guru, mencoba menggagalkan jalannya. Jim merasa bahwa Tracy terlalu agresif dan manipulatif, sehingga ia mendorong siswa populer dan atletis, Paul Metzler (Chris Klein), untuk ikut bersaing.

Hal ini memperumit situasi ketika adik perempuan Paul, Tammy Metzler (Jessica Campbell), juga ikut mencalonkan diri, tetapi dengan agenda yang berbeda: dia ingin membubarkan OSIS. Dinamika persaingan ini menciptakan berbagai konflik yang lucu, dramatis, dan penuh ironi.

Film ini menggambarkan ambisi, moralitas, dan kompleksitas kehidupan sekolah dengan humor gelap dan komentar sosial yang tajam. Dengan akhir cerita yang penuh kejutan, Election menunjukkan konsekuensi dari keputusan impulsif dan ambisi berlebihan.

2. The Campaign (2012)
The Campaign (2012) adalah film komedi politik yang dibintangi oleh Will Ferrell dan Zach Galifianakis, disutradarai oleh Jay Roach. Film ini menyajikan sindiran tajam tentang dunia politik Amerika Serikat melalui humor yang kocak dan absurd.

Cam Brady (Will Ferrell), seorang anggota Kongres yang arogan dan tidak kompeten, telah lama memegang kekuasaan tanpa tantangan di distrik kecilnya di North Carolina. Namun, skandal yang mencoreng reputasinya membuat dua pengusaha kaya, bersaudara Motch (Dan Aykroyd dan John Lithgow), memutuskan untuk mendukung kandidat baru yang lebih mudah mereka kendalikan.

Mereka merekrut Marty Huggins (Zach Galifianakis), seorang direktur pusat pariwisata yang lugu dan eksentrik, untuk mencalonkan diri melawan Cam. Awalnya, Marty tampak tidak cocok sebagai kandidat, tetapi dengan bantuan tim kampanye profesional, ia perlahan menjadi ancaman serius bagi Cam.

Kampanye ini berubah menjadi perang kotor, dengan keduanya menggunakan segala cara, mulai dari iklan negatif hingga sabotase pribadi, demi memenangkan pemilu. Sepanjang film, konflik keduanya mengungkap ironi dan absurditas dunia politik, termasuk korupsi, manipulasi media, dan pengaruh uang dalam pemilu.

Pada akhirnya, di tengah kekacauan, Cam dan Marty belajar pentingnya integritas dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan mereka demi rakyat yang mereka wakili.

The Campaign adalah film yang menghibur dengan kritik sosial tajam, menggambarkan politik sebagai dunia yang sering absurd dan penuh intrik.

Kalau ada film tentang pemilihan yang seru, silakan tambahkan melalui kolom komentar, ya...

Senin, 18 November 2024

FHI: Vanilla Sky

FHI: Vanilla Sky


Suatu sore di tahun 2017, aku sedang duduk menunggu waktu maghrib. Pemandangan langit hari itu lumayan bagus. Langsung saja foto kemudian aku post di facebook.

Tidak ada kenangan yang berkesan. Aku sendiri tdak akan ingat kalau tidak diingatkan oleh facebook atau google photos.

Aku baru tahu akalu pemandangan seperti ini disebut Vanilla Sky. Saat di mana matahari memancarkan warna kemerahan, sementara langut masih berwarna biru. Sebuah kombinasi yang memunculkan warna keunguan.

Selasa, 12 November 2024

Pengen Ganti Domain 😟

Pengen Ganti Domain 😟

Dua buah website yang aku kelola punya waktu jatuh tempo yang hampir bersamaan, yaitu di akhir November dan awal Desember. Jadi, pengeluaran untuk perpanjang domain juga akan bersamaan.

Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/blog-letters-on-brown-wood-262508/


Gak seperti dulu, di awal bikin web/blog aku masih jomblo. Mikirin pengeluaran hampir sama susahnya dengan mikirin buang upil. Sekarang udah punya keluarga, pos pengeluaran keluarga adalah prioritas. Ditambah lagi aku juga gak punya penghasilan tambahan, bahkan penghasilan turun karena pindah tempat kerja. Apalagi harga domain .com sekarang hampir dua kali dibandingkan dengan saat bikin dulu.

Kadang, ada pikiranku untuk mengganti domain my.id saja. Harga registrasinya sangat murah, gak sampai 20 ribu rupiah. Perpanjangannya pun juga hanya sekitar 20 ribuan.

Tapi kalau diingat-ingat lagi, rasanya sayang juga mengganti alamat web yang udah berusia belasan tahun ini. Belum lagi aku juga punya beberapa email yang menggunakan domain name ini..

Ahh... Rasanya jadi bingung...

Semoga saja ke depannya bisa mempertahankan domain-domain ini...